Rabu, 11 Agustus 2010

Bagaimanakah Puasanya Seorang Wanita yang Sedang Istihadlah ?


Ada seorang Sahabat Sejati Muslim yang bertanya : 
"Sahabat, bagaimanakah puasanya seorang wanita yg sedang istihadlah?"

Jawab:

Wa'alaikumussalam Warohmatullohi Wabarokatuh
Bismillaahirrohmaanirrohiim

Sahabat,
Istihadhah berbeda dengan haidh dan nifas. Perbedaan ini menuntut banyak hal. Terutama terkait dengan praktek ibadah. Bahasan ringkas berikut insya Allah memberikan kemudahan untuk memahami apa sesungguhnya istihadhah itu

Sebagian wanita ada yang mengeluarkan darah dari farji (kemaluan) di luar kebiasaan bulanannya (haidh) dan bukan karena melahirkan (nifas). Darah ini diistilahkan dengan darah istihadhah. Al Imam An Nawawi rahimahullah mengatakan, istihadhah adalah darah yang mengalir dari farji wanita di luar waktunya dan berasal dari urat yang dinamakan 'adzil (Shahih Muslim bi Syarhin Nawawi, 4/17).

Al Imam Al Qurthubi rahimahullah mensifatinya dengan darah yang keluar dari farji wanita di luar kebiasaan bulanannya, disebabkan urat yang terputus. (Al Jami‘ li Ahkamil Qur’an, 3/57)

Keluarnya darah istihadhah ini merupakan hal yang lazim dijumpai para wanita. Bukan hanya di masa sekarang, namun sejak dulu dan dialami pula oleh para wanita dari kalangan shahabat Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam. Menurut Al Imam Ash Shan'ani rahimahullah, jumlah shahabiyyah yang mengalami istihadhah di masa Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam mencapai sepuluh orang, demikian menurut perhitungan ahlul ilmi, (Subulus Salam, 1/161). Bahkan ada yang menghitungnya lebih dari sepuluh.

Di antara mereka adalah Fathimah bintu Abi Hubaisy radliallahu anha. Ia pernah datang meminta fatwa kepada Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam:
(Hadis riwayat Aisyah ra., ia berkata:
Fatimah binti Abu Hubaisy datang kepada Nabi saw. dan berkata: Wahai Rasulullah saw, saya adalah wanita yang beristihadhah sehingga saya tidak bersih. Apakah saya boleh meninggalkan salat? Beliau bersabda: Tidak. Itu hanya darah sakit, bukan darah haid. Apabila haidmu datang, tinggalkanlah salat dan jika sudah berhenti, bersihkan darah itu dari dirimu kemudian salat. (HR Muslim)

Bahkan di antara Ummul Mukminin (istri Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam), ada pula yang ditimpa istihadhah seperti yang diberitakan Aisyah radliallahu anha:
“Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam pernah i'tikaf bersama sebagian istrinya, (ada di antara mereka) yang sedang istihadhah dalam keadaan ia melihat keluarnya darah…” (HR. Al Bukhari no. 309, 310)

Ibnu ‘Abdil Barr t mengkisahkan, tiga orang putri Jahsyin semuanya mengalami istihadhah. Mereka adalah Zainab Ummul Mukminin, Hamnah istri Thalhah bin ‘Ubaidillah, dan Ummu Habibah istri ‘Abdurrahman bin Auf, semoga Allah meridhai mereka semuanya. (Syarah Muslim 1/23, Fathul Bari, 1/513)

Bahkan ada di antara shahabiyyah yang mengalami istihadhah selama bertahun-tahun, seperti dialami Ummu Habibah bintu Jahsyin radliallahu anha. Ia istihadhah selama 7 tahun, sebagaimana disebutkan dalam hadits riwayat Al Bukhari no. 327 dan Muslim no. 334.

Sahabat,
Jadi, bagaimana dengan puasanya ketika keluar darah Istihadhah?
jawabannya, Harus tetap puasa. Sebagaimana keterangan diatas, darah istihadhah adalah darah yang keluar selain darah Haid dan Nifas... Jadi kewajiban kita seperti Sholat dan Puasa tetep harus dilaksanakan.

Semoga bermanfaat dan barokah...


<'@~ ^_^ !!    (1 Romadhon 1431 H)

0 KOMENTAR:

Posting Komentar

Sahabat, silahkan tinggalkan komentarnya ya. Syukron.

Membaca Al-Quran

Yang Berkunjung ke Blog ini